Minggu, 09 Desember 2012

Garuda Indonesia



A.    AKTIVITAS OUTSOURCING PT. GARUDA INDONESIA

Outsourcing disebut juga alih daya. Outsourcing adalah pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi (overhead) atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut.

Sebagai satu perusahaan penerbangan, idealnya fokus utama Garuda adalah ke strategi inti tentang penerbangan tersebut, namun operasional lain tetap harus berjalan dengan baik, dengan demikian diperlukanlah outsourcing.

Outsourcing yang dilakukan oleh Garuda dilakukan di beberapa divisi operasi, antara lain:

1.      Sumber Daya Manusia
PT. Garuda Indonesia merupakan contoh perusahaan yang melakukan outsourcing tenaga kerjanya melalui perusahaan penyedia outsourcing PT. Wahana Garuda Purnakarya. PT Wahana memberikan jasa penyediaan dan pengelolaan SDM, pengelolaan paket pekerjaan, serta konsultasi dan manajemen SDM. Jadi PT Garuda menjadi lebih fokus pada kegiatan bisnis intinya dan mengurangi biaya sehubungan dengan tenaga kerja seperti bonus tahunan, potongan untuk PPH, training karyawan, dll. Sebelum memutuskan untuk outsourcing atau tidak perusahaan terlebih dahulu menghitung biaya yang dikeluarkan untuk outsourcing dibanding jika dilakukan sendiri, apakah sebanding dengan manfaat outsourcing atau tidak.

2.      Armada
Pesawat Garuda seluruhnya merupakan sewaan dengan sistem leasing. Leasing didapatkan dengan kerjasama keuangan dengan sistem leasing oleh Aviation Finance Standard Chartered Bank. Leasing dilakukan dengan cara order pembelian pesawat oleh Standard Chartered Bank langsung ke penyedia pesawat Garuda, yaitu Boeing dan Airbus, kemudian Garuda melakukan pembayaran sewa berkala untuk tempo waktu tertentu, kemudian setelah masa waktunya habis, pesawat dikembalikan ke Standard Chartered Bank untuk kemudian disewakan kembali ke budget airline di negara-negara Afrika atau dijual kembali ke Boeing dan Airbus.

3.      Transportasi
Beberapa tahun lalu Garuda memiliki mobil-mobil dan bus sendiri, namun sekarang sudah diliquidasi dan untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi dan transportasi operasional, sekarang Garuda melakukan outsourcing sepenuhnya.
·         Transportasi Karyawan
Antar jemput sehari-hari karyawan untuk kalangan staff dan low management, Garuda melakukan outsourcing ke anak perusahaannya, yaitu PT Aerowisata, dengan menyewa beberapa bus Aerowisata dengan service jemput ke beberapa meeting point di pagi hari kemudian diantar kembali ke meeting point tersebut pada sore hari.

Kalangan manajemen tingkat menengah dilayani dengan mobil sewaan lengkap dengan pengemudi Aerowisata. Pada pagi hari, mereka dijemput ke rumah atau tempat tinggal lain, kemudian sore diantar kemnbali ke tempat tinggal mereka masing-masing.

Untuk kalangan manajemen tingkat atas, mereka diberikan 1 mobil dinas sewaan yang mereka pakai sendiri dan bebas mereka bawa ke mana saja.

Untuk air crew, baik cockpit crew dan cabin crew, dilakukan penjemputan secara perorangan ke tempat tinggal masing, mobil dan pengemudinya juga dipenuhi dari pursourcing dengan PT Aerowisata.

Semua armada mobil dan hus tersebut akan diganti secara berkala dengan yang baru. Segala tindakan perawatan atau perbaikan merupakan tanggung jawab serta kewajiban penyewa, yaitu PT Aerowisata.

·         Apron Mobilization

Biasanya penumpang akan melintasi aerobridge untuk bisa masuk ke dalam pesawat, namun di kala terminal yang dekat dengan waiting room di terminal sedang penuh, penumpang perlu menaiki bus dari waiting room ke lokasi pesawat parkir. Kebutuhan akan bus ini juga dipenuhi dengan sistem outsource dari PT Aerowisata namun diberi label dan logo Garuda.

4.      Konsumsi

Jasa penerbangan Garuda memberikan layanan inflight meals. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Garuda tidak memproduksinya sendiri, melainkan melakukan outsourcing dengan anak perusahaannya, yaitu PT Aerofood ACS. Aerofood ACS merupakan penyedia inflight catering sebagai bisnis utamanya. Dulu Garuda memiliki divisi catering tersendiri, namun untuk memfokuskan bisnis penerbangannya, divisi ini dieliminasi dan dibentuk anak perusahaan yang berdiri sendiri.

Dengan memperhatikan manfaat dan kelemahan outsourcing, kelompok kami setuju bahwa outsourcing merupakan suatu solusi bagi perusahaan yang ingin kompetitif namun aktivitas pada bidang tertentu berada dibawah standar kualitas rata-rata industri. Dengan outsourcing, perusahaan lebih fokus pada bisnis intinya, menciptakan organisasi yang lebih dinamis dalam pengembangan usaha, meminimalisasi risiko permasalahan perusahaan dengan pekerja, mendapat SDM yang berkualitas dan profesional sesuai kebutuhan usaha, serta mengurangi biaya turn over dan pelatihan tenaga kerja. Pada akhirnya perusahaan dapat bekerja dengan lebih efisien.

B.     CORE COMPETENCY PT. GARUDA INDONESIA

Core competency pada PT. Garuda Indonesia yang tergambarkan pada misi Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
1.      Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
2. Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan,wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
3. Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar