Minggu, 09 Desember 2012

Garuda Indonesia



TUGAS MANAJEMEN STRATEGI
PT. GARUDA INDONESIA Tbk

Kelompok :
1.      Rizky Saputra              (109100040)
2.      Siti Lazza Faizah          (109100045)
3.      Tegar Cikacakti           (109100047)
4.      Alin Latifah Fauzi        (109100054)
5.      Hanna Agustina           (109100070)
Administrasi Bisnis B


SEKOLAH ADMINISTRASI BISNIS DAN KEUANGAN
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG
2012



PT Garuda Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Garuda, merupakan perusahaan penerbangan berplat merah (BUMN) yang berdiri sejak 1949 dengan nama Indonesian Airways. Pada awalnya, sebagai BUMN, perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah dengan kepemilikan saham yang dipegang oleh Kementerian BUMN, namun pada 2011 Garuda melakukan IPO (Initial Public Offering) di bursa saham sehingga menjadi perusahaan terbuka.

CEO Garuda saat ini adalah Emirsyah Satar, yang sekaligus merupakan ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia. Beliau merupakan orang yang sangat disorot dari Garuda. Pasalnya, beliau merupakan orang yang berhasil membangunkan Garuda dari mimpi buruknya selama ini. Selama ini, Garuda selalu menutup buku di akhir tahun dengan kerugian dan lilitan utang. Sekarang Garuda ulai bangkit di bawah kepemimpinan Emirsyah Satar.

Akhir kuartal I-2012, pendapatan Garuda sebesar US$ 717,45 juta dengan laba US$ 4,9 juta atau sekitar Rp 45,3 miliar. Ini pertama kali Garuda bisa mencatat laba karena kuartal I di tahun-tahun sebelumnya selalu merugi. Akhir kuartal I-2011, Garuda rugi US$ 19,34 juta.

Dari segi okupansi, sepanjang 2011 lalu, jumlah penumpang Garuda masih 17,1 jutaan, baik penumpang domestik maupun internasional. Sampai akhir kuartal I-2012 ini, jumlah penumpang total sekitar 4,2 juta. Perinciannya, penumpang domestik sekitar 3,2 juta dan penumpang penerbangan internasional sekitar 834.500-an.

Sebagai perusahaan yang sedang bangkit dari mimpi buruk dan berkembang, Garuda tentu memiliki target pencapaian di masa mendatang. Agenda pencapaian Garuda sudah dirumuskan dalam Quantum Leap selama 5 tahun pada tahun 201o untuk lompatan-lompatan quantum pada 2011 – 2015. Program ini merupakan strategi dan arah bisnis Garuda sampai tahun 2015. Dengan Quantum Leap, Garuda tahu tempat yang akan dituju dan target yang akan dicapai.



Quantum Leap
PT Garuda Indonesia Tbk
Sumber: Annual Report 2010 PT Garuda Indonesia Tbk

Intinya, ada beberapa target yang ingin  dicapai oleh Garuda di 2015 nanti.
Pertama, melalui Garuda, masyarakat internasional bisa makin mengenal Indonesia. Tentu saja, Indonesia yang punya perusahaan penerbangan dengan kinerja bisnis yang kuat, tak hanya di domestik, melainkan di kawasan regional dan internasional.
Kedua, Garuda bisa selalu konsisten dan berkomitmen memajukan industri pariwisata di Indonesia. Garuda akan terus meningkatkan layanan kepada penumpang seoptimal mungkin. Dengan demikian, mata dunia internasional tahu Indonesia adalah negara yang ramah.
Guna mencapai milestones sampai tahun 2015 seperti digambarkan diatas, Garuda Indonesia telah menetapkan tujuh pendorong pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Sumber Gambar : Garuda Annual Report 2010
1. Domestik
Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar full services carrier di Indonesia. Saat ini Garuda merupakan satu-satunya maskapai penerbangan kelas premium domestik. Segmen ini setiap tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%. Sebenarnya pertumbuhan pasar ini sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan pasar penerbangan low cost carrier yang mencapai 15% - 20% setiap tahunnya, namun Garuda tidak memiliki competitor di pasar ini sehingga market share sebesar itu hanya dinikmati Garuda, dapat dikatakan inilah peluang yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, Garuda akan tetap fokus melayani pasar premium dengan titel sebagai satu-satunya domestic full service carrier di Indonesia.
2. Internasional
Perusahaan akan kembali memperkuat pasar internasional dengan merestrukturisasi rute. Restrukturisasi rute dilakukan dengan pengembangan armada dan pengembangan jaringan serta peningkatan in-flight service, muali dari cabin crew, flight attendant, dan kenyamanan dengan fitur dan fasilitas dalam pesawat, seperti in-flight meals dan AVOD.
3. LCC
Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan. Pengembangan Citilink itu dianggap penting karena melihat peluang pertumbuhan pasar untuk LCC yang bahkan lebih tinggi dar pertumbuhan pasar penerbangan full service, yaitu sebesar 15% - 20%.
4. Fleet
Garuda akan melakukan pengembangan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi pasarnya, sekaligus meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan serta modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan tujuan peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
5. Brand
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda Indonesia Experience”. Ditambah lagi dengan terobosan menjadi maspakai pertama dan merupakan satu-satunya layanan di dunia. Dengan pelayanan “immigration on board”.
6. Cost Discipline
Garuda akan fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus sehingga keseluruhan biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih kompetitif dibandingkan maskapai-maskapai lainnya.
7. Human Capital
Garuda akan terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi serta menghargai setiap karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan pengembangan “human capital” sebagai resources yang akan menentukan keberhasilan Quantum Leap Perusahaan ke depan.

Lebih detail dari sisi bisnis Garuda, pada tahun 2015 nanti, Garuda berharap armadanya bisa menjadi 194 pesawat, terdiri dari 154 pesawat Garuda dan sisanya pesawat Citilink. Tahun 2011 lalu, Garuda menerima 11 pesawat baru. Pesawat-pesawat itu terdiri dua unit pesawat A330-200 dan sembilan pesawat B737-800 Next Generation.
Tahun ini, Garuda akan terima 21 pesawat baru. Ada empat Boeing 737-800NG, dua Airbus A330-200, lima pesawat Sub-100 seater Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 10 pesawat Airbus A320 khusus untuk Citilink. Dari jumlah itu, yang sudah diterima ada satu jenis B737-800NG dan satu A330-200 bulan Februari lalu.
Dengan bertambahnya pesawat-pesawat itu, sepanjang tahun ini, jumlah armada Garuda berjumlah 105 pesawat. Rata-rata usianya 5,8 tahun. Adapun jumlah pesawat yang dimiliki saat ini ada 92 pesawat.
Jadi target sampai 2015 nanti, ada beberapa jenis pesawat. Operasional untuk penerbangan akan disesuaikan dengan jenis pesawat. Beberapa jenisnya terdiri dari B737-800 NG untuk domestik dan regional, A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang, serta jenis B777-300ER untuk penerbangan jarak jauh.
Garuda berharap, penambahan pesawat akan berjalan bersamaan dengan strategi pengembangan jaringan. Dengan begitu, peningkatan jumlah penumpang pun bisa terjadi. Tahun 2015, targetnya adalah penumpang Garuda bisa mencapai 45 juta penumpang. Terhitung Juli 2012, armada Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:


Garuda Indonesia Fleet

Aircraft
In fleet
Orders
Passengers
Notes

F
C
Y
Total

8
3
36
186
222


6
24
42
215
257


Airbus A320-200
-
10


180
180
Will be Operated by Citilink

5
16
94
110
Operated by Citilink

Boeing 737-400
11
-

8
100
108
Operated by Citilink

5
12
84
96


55
4
12
144
156


2
42
386
428
Pesawat ketiga, PK-GSI, telah dikembalikan ke penyewa dan sekarang berdinas di Orient Thai Airlines

10
4
38
295
337
First Delivery Expected in 2013

18
TBA
First Delivery Expected in October 2012

Total
92
69






Sumber: Website www.garuda-indonesia.com



Pengembangan jaringan
Seiring pengembangan pesawat, Garuda tentu juga mengembangkan jaringan penerbangan. Pada 27 April lalu, Garuda sudah membuka rute penerbangan Denpasar - Haneda, Tokyo, dengan frekuensi lima kali seminggu. Juga pada 24 Mei lalu, Garuda membuka rute baru Jakarta - Taipei yang akan dilayani sebanyak tujuh kali seminggu. Selain itu, Garuda juga sudah memperbanyak frekuensi pada rute Jakarta - Kuala Lumpur dari dua kali menjadi tiga kali setiap hari.
Khusus penerbangan domestik, Garuda juga akan memperbanyak frekuensi penerbangan pada rute Jakarta – Pekanbaru mulai Oktober mendatang, dari lima penerbangan menjadi enam penerbangan setiap hari. Serta, memperbanyak rute Jakarta - Batam dari empat kali jadi lima setiap hari.
Sementara kuartal III tahun ini juga, Garuda akan menempatkan pesawat-pesawat Sub-100 seater (pesawat dengan kapasitas di bawah seratus tempat duduk) pada dua hub, yaitu Makassar, Medan, dan Denpasar. Hub Makassar untuk melayani rute-rute seperti Makassar - Singapura, Makassar - Ternate, Makassar - Balikpapan - Yogyakarta, Makassar - Surabaya, dan Makassar - Ambon.
Sedangkan penempatan pesawat sub-100 seater di hub Medan untuk melayani rute-rute Medan - Penang, Medan - Batam, Medan - Palembang, Medan - Surabaya (penerbangan langsung), dan Medan - Batam - Pekanbaru. Dan, hub Denpasar untuk melayani rute Denpasar -  Ampenan, Denpasar - Makassar, serta rute Denpasar - Balikpapan.
Secara khusus, poin pokok fokus Garuda tahun ini atau Quantum Leap pada tahun 2012  mencakup lima langkah strategis perusahaan.
Pertama, reorganisasi. Reorganisasi dirasa penting pada saat turn-around. Kedua, mengupayakan pemisahan Citilink agar menjadi perusahaan mandiri. Citilink sejak 20 Juli 2012 sebenarnya sudah resmi menjadi sebuah perusahaan penerbangan sendiri dengan kode penerbangan QG 600 – QG 883 yang sebelumnya masih menggunakan kode penerbangan GA 100 – GA 199. Pengembangan Citilink terus dilakukan agar mendorong kemandirian perusahaan tersebut. Ketiga, meresmikan hub keempat, yaitu hub Medan. Keempat, pengoperasian pesawat sub-100 seater. Kelima, pengadaan terminal khusus di Bandara Surabaya.
Quantum Leap ini menyangkut langkah strategis anak perusahaan Garuda. Garuda punya anak-anak usaha yang juga berkontribusi terhadap pencapaian Quantum Leap 2012. Ada empat anak perusahan Garuda, yaitu PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, dan PT Lufthansa System Indonesia.
Khusus tahun ini, ada dua anak perusahaan yang merencanakan strategi bisnis cukup penting, yaitu PT Aerowisata dan PT GMF Aero Asia. Aerowisata akan membuka unit usaha Garuda Orient Holiday di Taipe (Taiwan), Timur Tengah, dan Eropa.
Lantas, mereka juga mau membangun hotel baru di Bogor dan Belitung, serta mengadakan kerja sama manajemen hotel di Padang, Yogyakarta, Magelang, dan Batam. Terakhir, Aerowisata juga akan membangun dapur baru untuk menambah kapasitas di Bali, Balikpapan, Kuala Namu Medan, serta Cengkareng.
Sedangkan GMF Aero Asia punya tiga rencana strategis. Pertama, membangun hanggar nomor 4 di Cengkareng. Kedua, rencana pembangunan hanggar di UPG. Ketiga, pemisahan unit-unit Base Maintenance, Industrial Gas Turbine Engine, dan Engine Shop.

0 komentar:

Posting Komentar