A.
AKTIVITAS
OUTSOURCING PT. GARUDA INDONESIA
Outsourcing disebut juga alih daya. Outsourcing adalah
pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini
biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi (overhead) atau untuk
memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut.
Sebagai satu perusahaan penerbangan, idealnya fokus utama
Garuda adalah ke strategi inti tentang penerbangan tersebut, namun operasional
lain tetap harus berjalan dengan baik, dengan demikian diperlukanlah
outsourcing.
Outsourcing yang dilakukan oleh Garuda dilakukan di
beberapa divisi operasi, antara lain:
1.
Sumber Daya Manusia
PT. Garuda
Indonesia merupakan contoh perusahaan yang melakukan outsourcing tenaga
kerjanya melalui perusahaan penyedia outsourcing PT. Wahana Garuda Purnakarya.
PT Wahana memberikan jasa penyediaan dan pengelolaan SDM, pengelolaan
paket pekerjaan, serta konsultasi dan manajemen SDM. Jadi PT Garuda menjadi
lebih fokus pada kegiatan
bisnis intinya dan mengurangi biaya sehubungan dengan tenaga kerja seperti
bonus tahunan,
potongan untuk PPH, training karyawan, dll. Sebelum memutuskan untuk
outsourcing atau tidak perusahaan terlebih dahulu menghitung biaya yang
dikeluarkan untuk outsourcing dibanding jika dilakukan sendiri, apakah
sebanding dengan manfaat outsourcing atau tidak.
2.
Armada
Pesawat
Garuda seluruhnya merupakan sewaan dengan sistem leasing. Leasing didapatkan
dengan kerjasama keuangan dengan sistem leasing oleh Aviation Finance Standard Chartered Bank. Leasing dilakukan dengan
cara order pembelian pesawat oleh Standard Chartered Bank langsung ke penyedia
pesawat Garuda, yaitu Boeing dan Airbus, kemudian Garuda melakukan pembayaran
sewa berkala untuk tempo waktu tertentu, kemudian setelah masa waktunya habis,
pesawat dikembalikan ke Standard Chartered Bank untuk kemudian disewakan
kembali ke budget airline di
negara-negara Afrika atau dijual kembali ke Boeing dan Airbus.
3.
Transportasi
Beberapa
tahun lalu Garuda memiliki mobil-mobil dan bus sendiri, namun sekarang sudah
diliquidasi dan untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi dan transportasi
operasional, sekarang Garuda melakukan outsourcing sepenuhnya.
·
Transportasi
Karyawan
Antar
jemput sehari-hari karyawan untuk kalangan staff dan low management, Garuda
melakukan outsourcing ke anak perusahaannya, yaitu PT Aerowisata, dengan
menyewa beberapa bus Aerowisata dengan service jemput ke beberapa meeting point
di pagi hari kemudian diantar kembali ke meeting point tersebut pada sore hari.
Kalangan
manajemen tingkat menengah dilayani dengan mobil sewaan lengkap dengan
pengemudi Aerowisata. Pada pagi hari, mereka dijemput
ke rumah atau tempat tinggal lain, kemudian sore diantar kemnbali ke tempat
tinggal mereka masing-masing.
Untuk kalangan
manajemen tingkat atas, mereka diberikan 1 mobil dinas sewaan yang mereka pakai
sendiri dan bebas mereka bawa ke mana saja.
Untuk
air crew, baik cockpit crew dan cabin crew, dilakukan penjemputan secara
perorangan ke tempat tinggal masing, mobil dan pengemudinya juga dipenuhi dari
pursourcing dengan PT Aerowisata.
Semua armada
mobil dan hus tersebut akan diganti secara berkala dengan yang baru. Segala
tindakan perawatan atau perbaikan merupakan tanggung jawab serta kewajiban
penyewa, yaitu PT Aerowisata.
·
Apron Mobilization
Biasanya
penumpang akan melintasi aerobridge
untuk bisa masuk ke dalam pesawat, namun di kala terminal yang dekat dengan
waiting room di terminal sedang penuh, penumpang perlu menaiki bus dari waiting
room ke lokasi pesawat parkir. Kebutuhan akan bus ini juga dipenuhi dengan
sistem outsource dari PT Aerowisata namun diberi label dan logo Garuda.
4.
Konsumsi
Jasa
penerbangan Garuda memberikan layanan inflight meals. Untuk memenuhi kebutuhan
itu, Garuda tidak memproduksinya sendiri, melainkan melakukan outsourcing
dengan anak perusahaannya, yaitu PT Aerofood ACS. Aerofood ACS merupakan
penyedia inflight catering sebagai bisnis utamanya. Dulu Garuda memiliki divisi
catering tersendiri, namun untuk memfokuskan bisnis penerbangannya, divisi ini
dieliminasi dan dibentuk anak perusahaan yang berdiri sendiri.
Dengan
memperhatikan manfaat dan kelemahan outsourcing, kelompok kami setuju bahwa
outsourcing merupakan suatu solusi bagi perusahaan yang ingin kompetitif namun
aktivitas pada bidang tertentu berada dibawah standar kualitas rata-rata
industri. Dengan outsourcing, perusahaan lebih fokus pada bisnis intinya,
menciptakan organisasi yang lebih dinamis dalam pengembangan usaha,
meminimalisasi risiko permasalahan perusahaan dengan pekerja, mendapat SDM yang
berkualitas dan profesional sesuai kebutuhan usaha, serta mengurangi biaya turn
over dan pelatihan tenaga kerja. Pada akhirnya perusahaan dapat bekerja dengan
lebih efisien.
B.
CORE COMPETENCY PT.
GARUDA INDONESIA
Core competency pada PT. Garuda
Indonesia yang tergambarkan pada misi Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Melaksanakan usaha jasa
angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada konsumen
melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia
yang mempunyai kompetensi tinggi.
2.
Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa
pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan,wisatawan dan kargo
termasuk penerbangan borongan.
3.
Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan
tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar