TUGAS MANAJEMEN
STRATEGI
PT. GARUDA
INDONESIA Tbk
Kelompok :
1. Rizky Saputra (109100040)
2. Siti Lazza Faizah (109100045)
3. Tegar Cikacakti (109100047)
4. Alin Latifah Fauzi (109100054)
5. Hanna Agustina (109100070)
Administrasi Bisnis B
SEKOLAH ADMINISTRASI BISNIS DAN KEUANGAN
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG
2012
PT Garuda Indonesia Tbk, yang selanjutnya
disebut Garuda, merupakan perusahaan penerbangan berplat merah (BUMN) yang
berdiri sejak 1949 dengan nama Indonesian Airways. Pada awalnya, sebagai BUMN,
perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah dengan kepemilikan saham
yang dipegang oleh Kementerian BUMN, namun pada 2011 Garuda melakukan IPO (Initial Public Offering) di bursa
saham sehingga menjadi perusahaan terbuka.
CEO Garuda saat ini adalah Emirsyah Satar,
yang sekaligus merupakan ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia.
Beliau merupakan orang yang sangat disorot dari Garuda. Pasalnya, beliau
merupakan orang yang berhasil membangunkan Garuda dari mimpi buruknya selama
ini. Selama ini, Garuda selalu menutup buku di akhir tahun dengan kerugian dan
lilitan utang. Sekarang Garuda ulai bangkit di bawah kepemimpinan Emirsyah
Satar.
Akhir kuartal I-2012, pendapatan Garuda
sebesar US$ 717,45 juta dengan laba US$ 4,9 juta atau sekitar Rp 45,3 miliar.
Ini pertama kali Garuda bisa mencatat laba karena kuartal I di tahun-tahun
sebelumnya selalu merugi. Akhir kuartal I-2011, Garuda rugi US$ 19,34 juta.
Dari segi okupansi, sepanjang 2011 lalu,
jumlah penumpang Garuda masih 17,1 jutaan, baik penumpang domestik maupun
internasional. Sampai akhir kuartal I-2012 ini, jumlah penumpang total sekitar
4,2 juta. Perinciannya, penumpang domestik sekitar 3,2 juta dan penumpang
penerbangan internasional sekitar 834.500-an.
Sebagai perusahaan yang sedang bangkit dari
mimpi buruk dan berkembang, Garuda tentu memiliki target pencapaian di masa
mendatang. Agenda pencapaian Garuda sudah dirumuskan dalam Quantum Leap selama 5 tahun pada tahun 201o untuk lompatan-lompatan
quantum pada 2011 – 2015. Program ini merupakan strategi dan arah bisnis Garuda
sampai tahun 2015. Dengan Quantum Leap, Garuda tahu tempat yang akan dituju dan
target yang akan dicapai.
Quantum
Leap
PT
Garuda Indonesia Tbk
Sumber: Annual Report 2010 PT Garuda Indonesia
Tbk
Intinya, ada
beberapa target yang ingin dicapai oleh
Garuda di 2015 nanti.
Pertama, melalui
Garuda, masyarakat internasional bisa makin mengenal Indonesia. Tentu saja,
Indonesia yang punya perusahaan penerbangan dengan kinerja bisnis yang kuat,
tak hanya di domestik, melainkan di kawasan regional dan internasional.
Kedua, Garuda bisa
selalu konsisten dan berkomitmen memajukan industri pariwisata di Indonesia.
Garuda akan terus meningkatkan layanan kepada penumpang seoptimal mungkin.
Dengan demikian, mata dunia internasional tahu Indonesia adalah negara yang
ramah.
Guna mencapai
milestones sampai tahun 2015 seperti
digambarkan diatas, Garuda Indonesia telah menetapkan tujuh pendorong
pertumbuhan utama yang penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Sumber Gambar
: Garuda Annual Report 2010
1. Domestik
Garuda
mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar full services carrier di Indonesia. Saat ini Garuda merupakan
satu-satunya maskapai penerbangan kelas premium domestik. Segmen ini setiap
tahun mengalami pertumbuhan sebesar 5-7%. Sebenarnya pertumbuhan pasar ini
sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan pasar penerbangan low cost carrier yang mencapai 15% - 20%
setiap tahunnya, namun Garuda tidak memiliki competitor di pasar ini sehingga market share sebesar itu hanya dinikmati Garuda, dapat dikatakan
inilah peluang yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, Garuda akan tetap
fokus melayani pasar premium dengan titel sebagai satu-satunya domestic full service carrier di
Indonesia.
2.
Internasional
Perusahaan
akan kembali memperkuat pasar internasional dengan merestrukturisasi rute. Restrukturisasi
rute dilakukan dengan pengembangan armada dan pengembangan jaringan serta
peningkatan in-flight service, muali
dari cabin crew, flight attendant,
dan kenyamanan dengan fitur dan fasilitas dalam pesawat, seperti in-flight meals dan AVOD.
3. LCC
Perusahaan
akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan menguntungkan.
Pengembangan Citilink itu dianggap penting karena melihat peluang pertumbuhan
pasar untuk LCC yang bahkan lebih
tinggi dar pertumbuhan pasar penerbangan full
service, yaitu sebesar 15% - 20%.
4. Fleet
Garuda akan
melakukan pengembangan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi pasarnya,
sekaligus meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat terbang yang digunakan
serta modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya
pesawat–pesawat baru dan mengeluarkan yang tua dengan tujuan peningkatan
efisiensi konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.
5. Brand
Perusahaan
akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta terus meningkatkan kualitas
produk dan pelayanan melalui konsep “Garuda Indonesia Experience”. Ditambah
lagi dengan terobosan menjadi maspakai pertama dan merupakan satu-satunya
layanan di dunia. Dengan pelayanan “immigration on board”.
6. Cost Discipline
Garuda akan
fokus kepada upaya efisiensi biaya secara terus menerus sehingga keseluruhan
biaya yang terjadi, berada pada tingkat yang lebih kompetitif dibandingkan
maskapai-maskapai lainnya.
7. Human Capital
Garuda akan
terus berupaya untuk memiliki jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang
tepat, semakin memahami budaya Fly-Hi
serta menghargai setiap karyawannya. Garuda juga akan terus melaksanakan
pengembangan “human capital” sebagai resources yang akan menentukan
keberhasilan Quantum Leap Perusahaan ke depan.
Lebih detail
dari sisi bisnis Garuda, pada tahun 2015 nanti, Garuda berharap armadanya bisa
menjadi 194 pesawat, terdiri dari 154 pesawat Garuda dan sisanya pesawat
Citilink. Tahun 2011 lalu, Garuda menerima 11 pesawat baru. Pesawat-pesawat itu
terdiri dua unit pesawat A330-200 dan sembilan pesawat B737-800 Next
Generation.
Tahun ini,
Garuda akan terima 21 pesawat baru. Ada empat Boeing 737-800NG, dua Airbus
A330-200, lima pesawat Sub-100 seater Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 10
pesawat Airbus A320 khusus untuk Citilink. Dari jumlah itu, yang sudah diterima
ada satu jenis B737-800NG dan satu A330-200 bulan Februari lalu.
Dengan
bertambahnya pesawat-pesawat itu, sepanjang tahun ini, jumlah armada Garuda
berjumlah 105 pesawat. Rata-rata usianya 5,8 tahun. Adapun jumlah pesawat yang
dimiliki saat ini ada 92 pesawat.
Jadi target
sampai 2015 nanti, ada beberapa jenis pesawat. Operasional untuk penerbangan
akan disesuaikan dengan jenis pesawat. Beberapa jenisnya terdiri dari B737-800
NG untuk domestik dan regional, A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang,
serta jenis B777-300ER untuk penerbangan jarak jauh.
Garuda
berharap, penambahan pesawat akan berjalan bersamaan dengan strategi
pengembangan jaringan. Dengan begitu, peningkatan jumlah penumpang pun bisa terjadi.
Tahun 2015, targetnya adalah penumpang Garuda bisa mencapai 45 juta penumpang. Terhitung
Juli 2012, armada Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
Garuda Indonesia Fleet
|
||||||||
Aircraft
|
In fleet
|
Orders
|
Passengers
|
Notes
|
||||
F
|
C
|
Y
|
Total
|
|||||
8
|
3
|
—
|
36
|
186
|
222
|
|||
6
|
24
|
—
|
42
|
215
|
257
|
|||
Airbus A320-200
|
-
|
10
|
180
|
180
|
Will be Operated
by Citilink
|
|||
5
|
—
|
—
|
16
|
94
|
110
|
Operated by Citilink
|
||
Boeing 737-400
|
11
|
-
|
8
|
100
|
108
|
Operated by
Citilink
|
||
5
|
—
|
—
|
12
|
84
|
96
|
|||
55
|
4
|
—
|
12
|
144
|
156
|
|||
2
|
—
|
—
|
42
|
386
|
428
|
Pesawat ketiga, PK-GSI, telah dikembalikan
ke penyewa dan sekarang berdinas di Orient Thai Airlines
|
||
—
|
10
|
4
|
38
|
295
|
337
|
First Delivery
Expected in 2013
|
||
—
|
18
|
TBA
|
First Delivery
Expected in October 2012
|
|||||
Total
|
92
|
69
|
Sumber:
Website www.garuda-indonesia.com
Pengembangan jaringan
Seiring pengembangan pesawat, Garuda tentu
juga mengembangkan jaringan penerbangan. Pada 27 April lalu, Garuda sudah
membuka rute penerbangan Denpasar - Haneda, Tokyo, dengan frekuensi lima kali
seminggu. Juga pada 24 Mei lalu, Garuda membuka rute baru Jakarta - Taipei yang
akan dilayani sebanyak tujuh kali seminggu. Selain itu, Garuda juga sudah
memperbanyak frekuensi pada rute Jakarta - Kuala Lumpur dari dua kali menjadi
tiga kali setiap hari.
Khusus penerbangan domestik, Garuda
juga akan memperbanyak frekuensi penerbangan pada rute Jakarta – Pekanbaru
mulai Oktober mendatang, dari lima penerbangan menjadi enam penerbangan setiap
hari. Serta, memperbanyak rute Jakarta - Batam dari empat kali jadi lima setiap
hari.
Sementara kuartal III tahun ini juga,
Garuda akan menempatkan pesawat-pesawat Sub-100 seater (pesawat dengan
kapasitas di bawah seratus tempat duduk) pada dua hub, yaitu Makassar, Medan,
dan Denpasar. Hub Makassar untuk melayani rute-rute seperti Makassar -
Singapura, Makassar - Ternate, Makassar - Balikpapan - Yogyakarta, Makassar -
Surabaya, dan Makassar - Ambon.
Sedangkan penempatan pesawat sub-100
seater di hub Medan untuk melayani rute-rute Medan - Penang, Medan - Batam,
Medan - Palembang, Medan - Surabaya (penerbangan langsung), dan Medan - Batam -
Pekanbaru. Dan, hub Denpasar untuk melayani rute Denpasar - Ampenan,
Denpasar - Makassar, serta rute Denpasar - Balikpapan.
Secara khusus, poin pokok fokus Garuda
tahun ini atau Quantum Leap pada tahun 2012 mencakup lima langkah
strategis perusahaan.
Pertama, reorganisasi. Reorganisasi
dirasa penting pada saat turn-around.
Kedua, mengupayakan pemisahan Citilink agar menjadi perusahaan mandiri.
Citilink sejak 20 Juli 2012 sebenarnya sudah resmi menjadi sebuah perusahaan
penerbangan sendiri dengan kode penerbangan QG 600 – QG 883 yang sebelumnya
masih menggunakan kode penerbangan GA 100 – GA 199. Pengembangan Citilink terus
dilakukan agar mendorong kemandirian perusahaan tersebut. Ketiga,
meresmikan hub keempat, yaitu hub Medan. Keempat, pengoperasian pesawat
sub-100 seater. Kelima, pengadaan terminal khusus di Bandara Surabaya.
Quantum Leap ini menyangkut langkah
strategis anak perusahaan Garuda. Garuda punya anak-anak usaha yang juga
berkontribusi terhadap pencapaian Quantum Leap 2012. Ada empat anak perusahan
Garuda, yaitu PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility
(GMF) Aero Asia, dan PT Lufthansa System Indonesia.
Khusus tahun ini, ada dua anak
perusahaan yang merencanakan strategi bisnis cukup penting, yaitu PT Aerowisata
dan PT GMF Aero Asia. Aerowisata akan membuka unit usaha Garuda Orient Holiday
di Taipe (Taiwan), Timur Tengah, dan Eropa.
Lantas, mereka juga mau membangun
hotel baru di Bogor dan Belitung, serta mengadakan kerja sama manajemen hotel
di Padang, Yogyakarta, Magelang, dan Batam. Terakhir, Aerowisata juga akan
membangun dapur baru untuk menambah kapasitas di Bali, Balikpapan, Kuala Namu
Medan, serta Cengkareng.
Sedangkan GMF Aero Asia punya tiga
rencana strategis. Pertama, membangun hanggar nomor 4 di Cengkareng. Kedua,
rencana pembangunan hanggar di UPG. Ketiga, pemisahan unit-unit Base
Maintenance, Industrial Gas Turbine Engine, dan Engine Shop.
0 komentar:
Posting Komentar